RM.id Rakyat Merdeka – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki siap mendukung kerja sama antara Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dengan PT Marco Indokarya melalui Marco Green Solutions Program, dengan mewujudkan program Satu Juta Motor Listrik bagi para karyawan ritel dan ekosistemnya di tahun 2023.
Teten mengatakan, kerja sama tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menuju Net Zero Carbon Emission. Hal ini juga sejalan dengan program Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dalam menjalankan strategi pengembangan ekonomi hijau.
“Hadirnya motor listrik lokal ini setidaknya kita bisa mengalahkan produk China. Saya senang jika produk UMKM bisa menyaingi produk China. Saya mengapresiasi HIPPINDO bisa menyerap sejuta motor listrik, kita harus semangat karena kuartal III tahun 2022 tumbuh 5,7 persen yang ditopang oleh belanja domestik, salah satunya produk lokal,” ujar Teten dalam sambutannya usai menyaksikan Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) HIPPINDO dan PT Marco Indokarya di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah, Malaysia-Indonesia Business Council (MIBC) Senator Jaziri Alkaf A Suffian, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Ferry Kwartati, serta Deputi UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman.
Ia mengungkapkan, tahun depan, ekonomi Indonesia dan dunia akan menghadapi kondisi global yang tak mudah. Apalagi sampai saat ini baru 15 persen UMKM di Tanah Air yang mampu memperkuat daya beli masyarakat dan mencoba kuat menghadapi situasi global.
Untuk itu praktik usaha ramah lingkungan atau ekonomi hijau ke depannya, kata Menteri Teten, menjadi salah satu dari agenda pemulihan transformatif ke depan dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang berat.
Saat ini, sekitar 70 persen dari prioritas program Kemenkop UKM akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan, serta fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan.
Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai target penurunan emisi maupun Net Zero Emission (netralitas karbon) di tahun 2060 atau lebih awal.
“Kita perlu belajar dari negara lain dengan pesat bergerak menuju pertumbuhan ekonomi hijau, menetapkan kebijakan pro lingkungan dengan target ambisius. Contohnya di Uni Eropa, mereka menetapkan carbon border tax, dengan memonitor besi, baja, semen, pupuk, aluminium, dan pembangkit listrik. Dan di Inggris telah menerapkan due diligence atau uji tuntas sebagai syarat masuk sejumlah produk luar negeri,” ujarnya.
Kemenkop UKM, kata Teten, berupaya terus dalam menyusun strategi pengembangan UMKM hijau melalui beberapa program. Di antaranya, kemitraan usaha seperti Green Value Chains di Al Ittifaq serta sertifikasi organik (sayur mayur dan buah buahan).
Kemudian akses pasar seperti e-commerce green-product, pameran skala internasional tematik ekonomi hijau. Inkubasi Wirausaha meliputi pengembangan wirausaha sosial, khususnya dengan telah diterbitkannya Perpres Nomor 2 tahun 2021 tentang kewirausahaan yang memberikan kemudahan. Terakhir, digitalisasi UMKM, di mana saat ini sudah ada 20,2 juta UMKM telah terhubung dengan ekosistem digital.
“Kami juga terus mendorong start-up anak muda yang bergerak di bidang ramah lingkungan. Seperti Bell Society pemenang kompetisi bisnis model Korea-Asean 2020 yang mengolah limbah pertanian (kulit buah) menggantikan kulit sintetis yang tidak ramah lingkungan,” ujar Teten.
Ia berharap, dengan kerja sama HIPPINDO dan Marco Indokarya dapat meningkatkan hubungan bisnis yang ramah lingkungan, serta mewujudkan netralitas karbon lebih cepat dan ekonomi yang berkelanjutan.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah menambahkan, penyerapan sejuta motor listrik tersebut juga sejalan dengan program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang mendukung pengembangan produk lokal.
Selain itu, program tersebut dapat membantu karyawan mengurangi BBM bersubsidi, dengan mendukung pengembangan pabrik motor lokal, yang menjadi kebanggaan bagi Indonesia.
“HIPPINDO siap menyerap. Untuk itu kami juga bekerja sama dengan Tokopedia, sebagai jaringan untuk membantu jualan secara online. Hari ini kami melakukan pre order (PO) sebanyak 3 ribu unit dari 30 ribu unit di tahap awal, sebagai langkah menuju satu juta unit motor,” ujarnya.
Selanjutnya, Budihardjo mengharapkan dukungan dari KemenKopUKM untuk melakukan riset dari kualitas local brand. Kemudian, dari sisi koperasi karyawan juga siap membeli dengan bantuan pendanaan lewat KUR Klaster. “Diharapkan program ini bisa berlanjut untuk di ekspor ke Malaysia tahun depan,” pungkas Budihardjo.
Source: https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/148342/bakal-serap-1-juta-motor-listrik-lokal-untuk-karyawan-menteri-teten-support-hippindo