HIPPINDO

Siap Digelar Pada 23-25 Juli, Inabuyer B2B2G 2025 Targetkan Transaksi Rp 2 Triliun

Potensi transaksi Inabuyer B2B2G Expo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada 2024, pameran yang memperkenalkan dan  memasarkan produk dalam negeri ini, berhasil mencatatkan potensi  kerja sama senilai Rp 1,58 triliun, meningkat 57,52% dari tahun 2023 dengan realisasi transaksi mencapai Rp 9 miliar. Tahun ini, Inabuyer menargetkan transaksi sebesar Rp2 triliun.

Target tersebut disampaikan langsung Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah pada acara sosialisasi dan jumpa pers Inabuyer B2B2G Expo di Start-up Hub, Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025).

Acara ini turut dihadiri Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, Wakil Menteri UMKM, Helvy Moraza, Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, sejumlah pengurus Hippindo, pelaku usaha dan mitra.

Inabuyer B2B2G Expo 2025 akan berlangsung pada 23-25 Juli 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, dengan  menghadirkan ribuan pengusaha dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah  (UMKM) lokal, swasta, serta pemerintah.

Bahkan Budihardjo optimis  terhadap potensi kerja sama dan transaksi bisnis yang akan tercipta dalam acara tersebut. Dengan target transaksi senilai Rp 2 triliun, ia percaya bahwa angka tersebut tidak hanya realistis, tapi juga sangat mungkin terlampaui berkat sinergi lintas sektor yang semakin kuat.

“Target Rp 2 triliun itu memang kita canangkan, tapi saya pribadi yakin bahwa hasil akhirnya bisa lebih besar. Karena yang perlu dipahami, meskipun pamerannya selesai dalam tiga hari, tetapi dampak bisnisnya bisa berlanjut terus dalam jangka panjang,” ujar Budihardjo.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi strategis antara pelaku usaha dan pemerintah, terutama dengan keterlibatan aktif dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan. Menurutnya, kerja sama ini menjadi fondasi utama dalam membangun ekosistem bisnis yang produktif dan berkelanjutan.

“Ini contoh konkret dari kolaborasi yang menyeluruh. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kehadiran pemerintah sebagai fasilitator sangat penting, dan kami di sektor ritel melihatnya sebagai dukungan yang harus dimaksimalkan,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Budihardjo menggarisbawahi pentingnya kampanye nasional “Belanja di Indonesia Aja” dan semangat Bangga Buatan Indonesia. Ia menyatakan bahwa dukungan terhadap industri dalam negeri tidak selalu harus dilakukan dengan proteksi berlebihan, tapi cukup dengan memastikan konsumsi dan pengadaan lebih memprioritaskan barang yang dibuat di dalam negeri.

“Kalau ada investor asing mau buka pabrik di Indonesia, ya kita dukung, asalkan produksi dilakukan di sini. Yang penting, barangnya buatan Indonesia. Kalau masyarakat dan industri sama-sama memilih produk lokal, maka ekonomi kita akan semakin kuat,” tegasnya.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengapresiasi kembali digelarnya Inabuyer B2b2G pada tahun ini. Ia menyampaikan ajang tersebut,  menjadi momentum penting dalam pemberdayaan pelaku usaha lokal sekaligus penguatan struktur ekonomi nasional dari bawah.

Menurut  Menteri Maman, pertemuan langsung antara pelaku UMKM dengan pembeli dari berbagai sektor merupakan bagian dari strategi peningkatan kapasitas dan daya saing produk lokal. “Inabuyer tidak hanya menjadi tempat bertemunya permintaan dan penawaran, tapi juga menjadi ruang transformasi bagi UMKM untuk naik kelas dan masuk ke ekosistem bisnis yang lebih luas dan berkelanjutan,” jelasnya.

Lebih dari sekadar transaksi, Menteri Maman menilai Inabuyer sebagai instrumen pembangunan jangka panjang, yang berdampak langsung pada penguatan industri lokal dan pengurangan ketergantungan terhadap produk luar negeri. Dengan menghadirkan buyer dari sektor B2B (Business-to-Business) dan B2G (Business-to-Government), expo ini memberi ruang bagi UMKM untuk terlibat dalam rantai pasok nasional secara lebih aktif.

“Ini adalah bagian dari peta jalan menuju kemandirian ekonomi. Kita ingin pelaku usaha kecil bisa menjadi tulang punggung ekonomi yang tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan bersaing,” ujarnya.

Apresiasi terhadap peran Inabuyer  juga disampaikan  Kepala LKPP, Hendrar Prihadi. Menurutnya, Inabuyer B2B2G Expo 2025 menjadi  etalase penting dalam membangun ekosistem pengadaan nasional yang inklusif dan berkeadilan.

Melalui acara ini, LKPP melihat upaya konkret dalam menjalankan amanat Perpres 46 Tahun 2025 untuk memperkuat rantai pasok lokal dan mendorong partisipasi UMKM dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Kolaborasi lintas sektor seperti ini akan mempercepat transformasi ekonomi sekaligus memperkuat kemandirian bangsa lewat belanja produk dalam negeri,” sambungnya.

Lebih dari sekadar pameran dagang, Inabuyer hadir sebagai katalisator sinergi antara pelaku usaha kecil dengan pembeli institusional dari sektor Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Government (B2G). Acara ini membuka peluang baru bagi UMKM untuk tidak hanya dikenal, tetapi juga terlibat langsung dalam rantai pasok nasional yang lebih besar dan kompetitif.

Mengusung visi memperkuat ekosistem bisnis lokal, expo ini menyasar peningkatan daya saing produk dalam negeri di tengah gempuran produk asing. Penyelenggara juga menargetkan agar ajang ini menjadi saluran strategis untuk mempercepat perwujudan transformasi ekonomi nasional yang lebih inklusif dan mandiri.

Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2029, dan Inabuyer menjadi bagian integral dari strategi tersebut. Dengan mendekatkan pelaku usaha kecil kepada pasar besar di sektor korporasi dan pemerintahan, pameran ini diharapkan dapat mendorong peningkatan volume transaksi dan kontrak kerja sama jangka panjang.

Source: https://eljohnnews.com/siap-digelar-pada-23-25-juli-inabuyer-b2b2g-2025-targetkan-transaksi-rp-2-triliun/

Facebook
Twitter
WhatsApp